Everything here is written by me. Copyrighted.
[well, except for the songs and the images...]
Wednesday, September 27, 2006
K O S O N G
Tak kudengarkan kata-katanya yang kosong. Kata-kata bohong. Janji bohong. Janji kosong. Sekosong kentut. Sudah lelah kudengarkan tawa kosong. Yang menertawakan hari-hariku yang kosong. Sekosong buku agendaku. Sekosong tempurung kepalaku. Sekosong rumah ini. Sekosong rongga dadaku yang tak lagi berjantung. Sekosong dompetku.
Ingin rasanya aku memiliki pistol yang tak kosong. Mengarahkannya ke tempurung kepalaku yang kosong atau rongga dadaku yang sama kosongnya, dan mengosongkannya disana. Supaya paling tidak tempurung kepala atau rongga dadaku ini berisi. Berisi peluru.
Tapi entah mengapa aku masih di sini menunggunya mewujudkan kata-katanya yang kosong. Kata-kata bohong. Janji bohong. Janji kosong. Sekosong kentut.
I want to be happy. But I don't know how. Is it doing everything I want? Is it being everone I want to be? No, I hear myself say, I'll be happy when you are happy
I want you to be happy. But I don't know how. Is it doing everything you want me to? Is it being everyone you want me to be? No, you say, I'll be happy when you are happy
I want to be happy. But I don't know how. Is it smiling and laughing all the time? I want to smile. But I don't know how. Is it pulling your face muscles? At the right places? No, they say, it's not just that It have to come from you heart.
....Where is my heart? Do I have a heart? Had I? I want to look for my heart. But I dont know how. Can I ask someone else to help me? Have you seen my heart? Wait. I remember now...I have a heart I can feel my heart beats whenever I am near you.
Biarkan malam lewat 1 lagi Biarkan siang lewat 2 lagi Atau bahkan biarkan purnama lewat tak terhitung Toh waktu tak lagi menjadi patokan bagiku yang telah merindukan dan menunggumu selama sejuta hari, yang telah mengucapkan sejuta doa sejuta kata demi kehadiranmu.
Pantai itu.. ingatkah kamu? Kalau saja hari itu aku berhenti menjadi pengecut, dan berjalan menuju pantai itu. [Hanya] untuk bersamamu Pasti cerita lain yang tertulis diatas kertas masa lalu Pasti ombak-ombak cinta lain takkan membawamu pergi karena aku ada disitu...bersamamu Membisikkan: jangan pergi, aku disini, membutuhkanmu
Tetapi kenyataan menceritakan hal yang berbeda
Suatu hari nanti, ketika aku tak lagi terikat jaring laba-laba lengket tak lagi terjebak bersama seekor laba-laba kejam bernama keluarga tak lagi terjerat tangan-tangan gurita raksasa bernama tanggunjawab, Aku ingin pergi ke pantai itu...
Bertemu angin laut sahabat lamaku Bertanya pada pasir saksi bisu apa yang terjadi pada hari itu Mungkin ia akan iba melihatku duduk disini dipeluk rindu Maka ia akan berbisik pada angin laut untuk memujuk matahari membawa bayangnya kembali
Melihatku lelah menangis, menangisi impian yang runtuh dimakan waktu mungkin pada akhirnya deburan ombak akan menjelaskan padaku Siapakah yang memintanya membawa pergi cinta si pengecut ini? Apakah putri dari sebuah kerajaan duyung lainnya? 110906-vk
Ketika api tak lagi bercahaya Ketika bintang jatuh menggantikan salju Bahkan pada saat itu, Aku takkan pernah bisa berhenti merindukanmu Aku merindukanmu, dan semua hal yang tak pernah kita miliki
Ketika matahari menolak bercahaya dan enggan menghangatkan Ketika dingin tak lagi terasa dingin Bahkan pada hari itu, Aku takkan pernah berhenti menyalahkan diriku Aku menyalahkan diriku karena semua hal yang tidak berani aku lakukan
Dahulu kau beri aku 8 bulan dan 1 hari untuk merasakan cintamu Tapi aku memberimu 8 bulan dan 2 hari merasa tidak dicintai Kini kau berikan aku selamanya untuk merasakan hampanya hidup ini tanpa seseorang mencintaiku Dan aku tidak mendapatkan waktu untuk mengatakan: aku mencintaimu Kalau saja aku punya sedetik, sedetik untuk berkata padamu: aku minta maaf Hanya itu yang aku minta, sedetik untuk bertemu denganmu,meskipun hanya dalam tidurmu Dan membuatmu mengerti: aku mencintaimu