Wednesday, September 27, 2006

K O S O N G

Tak kudengarkan kata-katanya yang kosong.
Kata-kata bohong. Janji bohong. Janji kosong. Sekosong kentut.
Sudah lelah kudengarkan tawa kosong.
Yang menertawakan hari-hariku yang kosong. Sekosong buku agendaku. Sekosong tempurung kepalaku.
           Sekosong rumah ini.
Sekosong rongga dadaku yang tak lagi berjantung.
           Sekosong dompetku.

Ingin rasanya aku memiliki pistol yang tak kosong.
Mengarahkannya ke tempurung kepalaku yang kosong atau rongga dadaku yang sama kosongnya, dan mengosongkannya disana.
Supaya paling tidak tempurung kepala atau rongga dadaku ini berisi. Berisi peluru.

Tapi entah mengapa aku masih di sini menunggunya mewujudkan kata-katanya yang kosong.
Kata-kata bohong. Janji bohong. Janji kosong. Sekosong kentut.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home